Kamis, 25 September 2014

Menza in IPDN

"Menza.. Menza... saatnya untuk menza", teriak salah seorang praja....

Bagi yang seorang praja pasti tahu apa itu menza.., tapi bagi orang yang awam mungkin bertanya tanya apa itu menza. Haha .. jadi ijinkan daku untuk menjelaskannya..


Menza adalah sebutan lain dari ruang makan di IPDN.., seorang praja wajib datang ke menza di jam-jam yang telah ditentukan,.

Pagi, Siang, dan Malam., 3x dalam sehari..

Makan di menza adalah salah satu bentuk rasa syukur kita terhadap Tuhan dan juga negara kita yang tercinta ini.. Sebagai seorang praja,. aku sangat bersyukur sudah difasilitasi negara.. salah satunya ya menza ini,,.
Makanan yang sudah disediakan oleh negara dari hasil pajak masyarakat seluruh Indonesia..., sangat sedih rasanya apabila ada praja yang tidak makan dimenza, hal itu berarti telah membuang-buang uang negara..
Mari kita bayangkan betapa beruntungnya menjadi seorang praja.. kuliah gratis, makan gratis, tiap bulan mendapatkan uang saku walaupun itu tidak seberapa.

Tapi ayo kita fikirkan lagi... masih banyak orang-orang diluar sana yang memikirkan apa yang akan dimakan untuk hari ini, bsok dan seterusnya,,. Mereka bersedia bekerja apapun hanya untuk mendapatkan sesuap nasi..



Hidup ini memang keras.. Hidup ini memang penuh perjuangan.. dan Hidup ini tidak lebih hanya untuk mencari sesuap nasi untuk diri sendiri maupun untuk keluarga..

Oleh karena itu.. jadilah kita orang yang bersyukur..

Berkatalah dalam hati..
"Syukur,. aku masih disini"
"Syukur,. aku bernafas lagi"
  dan
"Syukur,. aku masih bisa berdiri"

Insya Allah apapun yang kita lakukan di kehidupan ini akan diberkahi dan bermanfaat.

Tetap Semangat.. Tunjukkanlah yang terbaik untuk Indonesia !!!

Selasa, 23 September 2014

Senang Duka Hidup di IPDN Riau


Sudah tidak terasa sudah 2,5 tahun aku menjalankan pendidikan di bumi Melayu Lancang Kuning, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Kampus yang terletak jauh dari perkotaan.., yang apabila ingin ke kota dapat menempuh waktu 5 jam dari kampus,. Kampus ini juga terletak ditengah tengah perkebunan sawit dan dikelilingi oleh perusahan minyak. Suasana yang gersang, air masih susah didapat, dan fasilitas yang kurang memadai,. Rasanya tidak pantas kampus IPDN diletakkan di daerah ini,.

Masih terbersiknya ingatan sewaktu pembayatan pertama masuk kampus dengan masih memegang status "Muda Praja",.. tingkatan yang paling junior di IPDN..,. Masih canggungnya aku dulu yang tidak mengenal banyak teman - teman yang masih asing di mataku,. Aku hanya ingin mengakhiri secepatnya masa - masa itu, tapi apa daya... sehari disana menurutku bagaikan seminggu disana..
Banyak rekan - rekan ku yang gk betah disana, sehingga mereka memilih mengurus pindah dari Kampus IPDN Riau,.. Entah apa alasannya, tpi mereka mungkin kurang cocok hidup yang penuh dengan siksaan alam seperti ini,


Panas yang bener bner menguras tenaga dan pikiran.. Sungguh bagaikan neraka kecil bagiku..
keluar dari kamar rasanya pun malas, .. sehingga pergerakan dari barak ke berbagai tempat dsana, seperti pergi kekelas, maupun kemenza pun dilaksanakan dengan berat hati...

Hari demi hari, ,. bulan demi bulan,.. gk terasa aku naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu "Madya Praja".. Walaupun naik 1 tingkat, dan mendapatkan 1 bintang dipundak., kami tetaplah junior terendah dikampus IPDN Riau, , karena masih ada 1 tingkat lebih tinggi drpada kami dsana, sedangkan kami belum mempunyai 1 orangpun Junior disana,. Hidup masih penuh tekanan menurutku,,



Tapi seiring dengan berjalannya waktu,, sedikit demi sedikit aku bisa menjalaninya dengan rasa yang ikhlas,,. Dan ternyata, apabila hidup kita jalani dengan penuh keikhlasan, maka hidup pun akan terasa lebih ringan, dan beban berkurang,. Dan dari sinilah prinsip hidupku dimulai..

Pernah salah satu seniorku berkata didepan ratusan teman teman kami,"Seorang pelaut yang ulung tercipta karena ombak yang besar".

Kalimat ini menggugah semangat dalam hidupku.. aku berpikir kalimat itu memang benar adanya.. seorang yang hebat adalah seorang yang telah melewati rintangan dan tantangan yang bertubi-tubi.,karena  sebenarnya itu adalah latihan hidup untuk membentuk karakter dan mentalitas untuk menjadi lebih baik dan berkualitas..

Sebagai calon aparatur pemerintahan, aku bertekad untuk menambah kualitas diri demi menjalani hidup sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,.

Satu setengah tahun sudah berlalu, sekarang aku pun naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu menjadi seorang "Nindya Praja".. Mempunyai 2 bintang dipundak.. Ditingkat ini lah, aku dan teman-teman sesama perjuangan menjadi senior tertinggi dikampus, dan mempunyai 1 tingkat lebih rendah dibanding kami,.

Pada tingkatan ini, saatnya untuk belajar bagaimana cara memanage diri sendiri dan berlatih bagaimana caranya berorganisasi..



Komando (jabatan camat)
Pasukan Inti
Dinas Bina Mental dan Kerohanian
CPM (Cyber Pamong Management)
ROHIS

Itulah Instansi dan UKP yang kujalani sehari-hari dikampus IPDN Riau.. Dari Instansi dan unit inilah aku belajar berorganisasi dan berharap agar ini akan berguna pada saat dunia kerja nanti,.

Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki, maka banyak pula bekal yang akan dibawa nanti.. walaupun menjalankannya lumayan berat, tapi itulah tantangan yang harus diselesaikan dengan usaha yang tidak kenal pantang menyerah.

Hidup di Riau sangat menyimpan rasa yang campur aduk,. antara senang, sedih, dongkol, down, gairah, dan penuh rasa kebersamaan,. itulah Kampus IPDN Riau..Hingga akhirnya aku naik tingkat teratas di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, yaitu "Wasana Praja" dan kembali ke Kampus Pusat Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.




Tetaplah tersenyum dalam menjalani hari - hari.. tataplah hari esok.. jadikan masa lalu menjadi suatu pembelajaran.. Yakinlah,. hari esok dan seterusnya akan lebih bahagia., karena sebenarnya kita memang sudah bahagia karena masih diberikan oleh Tuhan akan kehidupan, teman-teman yang selalu ada disamping kita dan segala macam anugerah yang lainnya,,,

Tetap semangat untuk pembaca.. Jadilah orang yang berguna bagi keluarga, Bangsa dan Negara..

Bhinneka Nara Eka Bhakti !!!!


Senin, 06 Februari 2012

Aku Bangga Menjadi Praja IPDN

Awal cerita, tidak pernah rasanya aku terpikir dalam benakku menjadi seorang peserta didik di kampus yang terkenal dengan kasus pembunuhannya ini. Bahkan, kata IPDN tidak akan pernah terangkum dalam memori kepalaku kalau SCTV dulunya tidak memberitakan kejadian tragis dengan tindakan-tindakan di luar kemanusiaan.
Jujur, aku dulu berharap bisa menjadi seorang tenaga pengajar, mengikuti kakekku yg ada di Samarinda yang seorang dosen. Yah, kalau memang tidak, aku bisa menjadi seseorang atau apalah namanya, yang penting aku ingin menjadi apa yang aku inginkan.
Terasa sedikit janggal ketika bapak arahkan aku masuk kesana, ke sekolah yang pernah mendapat predikat sebagai kampus termegah se Asia Tenggara itu untuk mengenyam pendidikan asrama. Aku pikir, bapak mencari jalan aman bagi aku untuk mendapatkan pekerjaan pada waktu itu, pekerjaan diidentikkan dengan “menjadi pegawai negeri”. Ternyata tidak, bapak dan ibu punya rencana jangka panjang bagi aku. Kehidupan asrama dengan segala bumbu-bumbunya menjadikan penabur arti hidup dalam pribadi aku yang bernama Yudha Salisthia ini.
Ah. Dalam hati kecilku, apalah arti IPDN. Tapi ternyata, 6 bulan lebih saya di dalam, bergerilya, bertahan, teramat banyak nilai yang bisa aku dapatkan. Sangat berbanding terbalik dengan perkiraanku.
Bersama... Keluarga keduaku ya diIPDN ini. Kalau ada pertanyaan siapa yang membopongku ketika aku sakit, aku pastikan rekan-rekanku yang dari Papua (Sorong) Danu, Kep. Riau (Natuna) Trendy, Sumut (Langkat) Khadafi selalu ada. Kalau ada pertanyaan lagi siapa yang bisa mendengarkan cerita kehidupanku, aku janjikan pasti puluhan orang siap menyiapkan pundaknya untuk bersandar. Kalau ada kekuranga dana, ah, apalah artinya uang dalam sini, yang penting bisa sama-sama. Ya, kebersamaan menjadi aktif karena kita hidup bersama, 24 jam dalam sehari. Pernah suatu kesempatan ada final pertandingan sepakbola Indonesia vs Malaysia, dalam satu ruangan berukuran 4×6 meter, kami berdesak untuk menyaksikan. Ya, pada saat itu televisi disediakan cuma satu alhasil semua berjejal. Sekitar 90 orang dari pelosok negeri ini dari aceh, riau, kediri, bandung, balikpapan, makassar, bima, ambon dan jayapura ikut terlibat dalam menonton bola ini. Riuh ricuh, dari setiap daerah menjadikan ruangan 4 x 6 meter itu menjadi indonesia.haha.
Saudara. Kalau mungkin waktu bisa ditambah lebih dari 24 jam, maka kami semua, aku dan rekan-rekan sesama praja siap menjalaninya. Selama kami belum keluar kampus, ya 24 jam kami terima dengan segala keterbatasannya. Tidak salah ketika aku mengenal temanku dari ujung rambut hingga ujung jari kakinya, dari isi kepalanya hingga isi hatinya, dari sikap emosionalnya hingga sikap penyabarnya. Semua tergabung otomatis menjadi kata saudara. Hargai kekurangan orang lain maka orang lain akan menghargai kekuranganmu. Hargai kelebihan yang dimilikinya, maka dia akan jauh lebih segan dengan kelebihan yang kau miliki. Itulah yang menjadi dasar, prinsip kami dalam hidup bermasyarakatan disini. Perbedaan itu hal yang biasa, yang luar biasa adalah mengkonversi perbedaan itu menjadi indah.
Ketenangan. Segala aturan yang ada di kampus menjadikan aku sadar, aku juga punya aturan yang harus di lakukan dalam kehidupan ini. Ya, aturan dari Tuhan. Aturan Tuhan bukanlah suatu pembatasan bagi setiap prbadi melainkan suatu warna, suatu petunjuk, suatu keindahan. Aturan Tuhan bukan untuk mempersulit kita karena Tuhan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Keteraturan yang ada membuatku sadar kalau aku harus mengatur diri ke depannya, jauh lebih baik. Aku harus memasukkan rencana Tuhan ini dalam setiap langkahku. Karena, yang menentukan benar atau salah tingkah laku saya adalah Tuhan, Allah SWT.
Sebentar lagi tahun kedua saya. Harus aku akui, IPDN membawa warna tersendiri bagi diriku. Penanaman, pertumbuhan, perkembangan, pendewasaan.
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI.
(berbagai macam asal, satu pengabdian)

Senin, 22 Agustus 2011

Penciptaan Anjing

Pada masa pra penciptaan Adam, Allah memerintahkan empat malaikat Muqarrabuun, yaitu Jibril, Mikail, Izrail dan Israfil, untuk mengumpulkan empat unsur fisik bahan penciptaan alam material/alam mulk (tanah, api, air dan udara) dari tempat-tempat tersuci, untuk dijadikan sebagai Adam as. Lalu Allah membentuk ‘adonan’ jasad Adam dalam posisi terlentang, masih berbentuk tanah. Pada saat ini, karena belum ditiupkan ruh kepadanya, adonan berbentuk manusia ini belum hidup. Pada masa ini, sebagaimana adam adalah ‘prototipe’ manusia, semua hewan dan tumbuhan sudah ada ‘prototipe’nya pula di surga.

Melihat adonan tanah itu, Iblis membaca rencana Allah untuk menciptakan manusia. Dia demikian cemburu, dan didatangilah adonan tanah ini, dan iblis meludah kepadanya. Ludah iblis ini jatuh pada titik di mana ada pusar kita sekarang.

Karena hal ini, maka marahlah Allah (belum sampai murka, murkaNya ketika iblis menolak untuk sujud sehingga iblis dikutuk) kepada Iblis, dan diusir-Nya iblis dari ‘wilayah surga’, dan iblis tertahan di muka gerbang surga. Lalu ia mencari akal, bagaimana untuk memasuki surga kembali, karena iblis, dalam rencananya, harus menghasut kuda.

Ia menghasut raja burung di surga pada saat itu (berbentuk seperti merak, tapi jauh lebih indah), minta diselundupkan ke dalam surga. Raja burung itu memanggil hewan terindah di surga saat itu, yaitu Ular. Ketika itu, ular masih hewan yang sangat indah dan memiliki empat kaki. Ular menyediakan mulutnya kepada iblis, dan masuklah ular kembali ke surga dengan iblis di dalam mulutnya, membawa iblis menemui kuda**.

Iblis menghasut kuda dengan mengatakan, “Jika makhluk itu (Adam) tercipta, maka hingga akhir zaman keturunannya akan menduduki punggung keturunanmu.” Kuda sangat marah mendengar hal ini, dan larilah ia ke adonan tanah Adam tadi, untuk menginjak-injaknya. Tapi pada saat kuda mendekat, Allah mengambil secuil tanah, pada bagian terkena ludah iblis tadi, dan dari tanah yang terkena ludah iblis tadi dijadikanlah seekor anjing. Anjing inilah mengusir kuda, dan ia, sesuai perintah Allah, menjaga adonan tanah Adam sampai dihidupkan-Nya.

Dari sini bisa dipahami, kenapa anjing adalah hewan yang paling setia pada manusia: karena ia tercipta dari ‘adonan tanah’ yang sama dengan Adam a.s., hanya sudah tercampur dengan ludah iblis. Ini awal mula air liur anjing menjadi dinajiskan. Demikian pula, ular ‘dikutuk’ membawa mulut yang beracun, karena menyediakan mulutnya sebagai tempat iblis menyelundup. Ia pun dikutuk dengan dibuang keempat kakinya menjadi melata dan lambat, dan dihilangkan predikatnya sebagai hewan terindah di surga yang pernah diciptakan.

Sebenarnya semua aturan maupun hukum fiqh, ketika ditelusuri hingga ke awalnya, ada sebab-sebabnya primordialnya antara lain seperti kisah ini.Boleh percaya boleh tidak, tapi bagi saya cukup rasional dan masuk akal saya. Anggap saja sebagai sekedar pengetahuan.”

Selasa, 21 Juni 2011

Cara Memandikan Kucing dengan Baik














Persiapan alat dan bahan
1. Air dingin/hangat
2. Handuk
3. Sikat gigi
4. Pengering rambut (hairdryer)
5. Sisir kucing tipe sikat (brush comb)
6. Shampoo obat ( shampoo anti kutu, anti jamur
    atau anti bakteri)

Cara memandikan
Sebelum dimandikan, periksa bagian-bagian yang sakit di seluruh tubuh. Jamur biasanya menyerang bagian dagu, ketiak, lipatan paha, telapak kaki, ekor dan pangkal ekor. Tungau Scabies paling sering menyerang bagian telinga luar dan ujung-ujung telingan bagian dalam. Kutu pinjal  sering menyerang bagian atas kepala, dagu, ketiak dan lipatan paha. Ingat-ingatlah bagian yang sakit tersebut, karena harus terkena shampoo dan disikat pada saat dimandikan.
Basahi seluruh tubuh kucing dengan air dingin/hangat (kucing kecil sebaiknya dimandikan dengan air hangat). Pastikan air membasahi seluruh bulu sampai ke kulit. Pengobatan tidak akan efektif bila air dan shampoo tidak mencapai kulit.  Pada kucing dengan bulu panjang dan tebal lebih mudah disemprot menggunakan air bertekanan tinggi.
Ratakan shampoo keseluruh tubuh sambil dipijat/disisir menggunakan jari. Hati-hati pada saat memberikan shampoo pada daerah sekitar mata dan hidung (wajah). Usahakan shampoo tidak masuk ke mata. Setelah merata, sikat  dan bersihkan bagian-bagian yang sakit dengan sikat gigi. Hati-hati bila menyikat bagian yang luka. Pastikan shampoo berada di tubuh selama 5-7 menit agar kutu, jamur dan bakteri  penyebab penyakit mati terkena shampoo obat.
Bilas seluruh tubuh kucing dengan air hingga bersih. Periksa kembali bagian-bagian yang sakit. Pemberian shampo diulang sekali lagi, sambil membersihkan/menyikat kembali bagian-bagian yang sakit. Ratakan shampoo dan biarkan kembali 5-7 menit, kemudian dibilas sampai bersih.
Keringkan kucing dengan handuk, kemudian keringkan kucing dengan pengering rambut (hairdryer) sambil disisir. Penyisiran bertujuan menghilangkan rambut yang rontok dan mempercepat pengeringan rambut.
Pastikan bulu dan seluruh tubuh kucing kering sampai ke kulit, terutama di daerah dengan bulu tebal dan yang agak sulit seperti daerah perut, kaki belakang, daerah diantara kaki belakang, pangkal ekor dan telapak kaki.
Pengeringan yang tidak sempurna akan menciptakan lingkungan dan kelembaban yang cocok bagi tumbuhnya jamur.



sumber : http://utriet.student.umm.ac.id/2010/01/29/cara-memandikan-kucing-dengan-baik/

Minggu, 10 April 2011

Fakta Tentang Kucing Kampung




Kucing kampung disebut juga kucing rumahan, karena kucing ini merupakan campuran dari berbagai ras kucing. Dan hanya 1% saja didunia ini yang berasal dari galur murni, disebut kucing ras. Kita dapat memiliki jenis kucing ras ini, pastinya dengan harga yang relatif mahal.

Kita sering melihat kucing di lingkungan sekitar, kadang masuk rumah juga kan??

Jangan heran, kucing (Felis silvestrid-catus) telah hidup bersama manusia sejak 3500 tahun yang lalu. Orang Mesir kuno memanfaatkannya untuk mengusir hama tikus dan hewan yang mengancam hasil panen mereka.

Berat badan kucing pada umumnya sekitar 2,5 kg hingga 7 kg, kecuali diberi makanan khusus, beratnya bisa mencapai 23 kg. Usia kucing jika dalam penangkaran dan dirawat dengan baik, dapat hidup selama 14-20 tahun. Sementara kucing yang sering berkeliaran tanpa ada yang mengurus, mungkin hanya mampu hidup kurang dari 2 tahun.

Kemampuan Kucing


Kucing kampung yang sering kita lihat, biasa tidur sekitar 12-16 jam sehari. Terkadang ada juga kucing yang tidur selama 20 jam sehari. Dengan cara ini kucing bisa menyimpan tenaganya.

Walaupun seperti hewan pemalas, dia merupakan salah satu pemangsa paling hebat. Mampu memburu beberapa ribu species. Padahal sejenis harimau dan singa, hanya mampu memangsa kurang dari 100 spesies saja.

Kelebihan lain dari kucing adalah kemampuan selamat ketika jatuh dari ketinggian. Karena kucing memliki terminal velocity atau kecepatan jatuh maksimum, yakni 60 mil per jam. Ketika kucing jatuh dan mencapai terminal\velocity ini, saat itulah kucing akan merasa paling rileks. maka kaki kucing akan segera meregang dengan santai untuk mengurangi efek jatuhnya.


(gambar kucing yang sedang menggunakan keahliannya bila dia terjatuh)


Kucing termasuk hewan yang sering merawat diri. Air liur atau saliva kucing yang dijilatkan ke tubuh mereka mampu membersihkan bulu - bulunya. Hingga kadang-kadang, mereka suka memuntahkan gulungan bulu (hairball) dari dalam perut mereka. Dari saliva inilah yang suka memicu alergi pada manusia.



sumber : http://www.anneahira.com/kucing-kampung-688.htm