Jumat, 29 April 2011
Kalau Kucing Lagi Beraksi
sumber :
http://mediague.wordpress.com/2009/03/31/liat-deh-aksi-kucing-kucing-imut-inimungkin-ga-ya/
Minggu, 10 April 2011
Fakta Tentang Kucing Kampung
Kucing kampung disebut juga kucing rumahan, karena kucing ini merupakan campuran dari berbagai ras kucing. Dan hanya 1% saja didunia ini yang berasal dari galur murni, disebut kucing ras. Kita dapat memiliki jenis kucing ras ini, pastinya dengan harga yang relatif mahal.
Kita sering melihat kucing di lingkungan sekitar, kadang masuk rumah juga kan??
Jangan heran, kucing (Felis silvestrid-catus) telah hidup bersama manusia sejak 3500 tahun yang lalu. Orang Mesir kuno memanfaatkannya untuk mengusir hama tikus dan hewan yang mengancam hasil panen mereka.
Berat badan kucing pada umumnya sekitar 2,5 kg hingga 7 kg, kecuali diberi makanan khusus, beratnya bisa mencapai 23 kg. Usia kucing jika dalam penangkaran dan dirawat dengan baik, dapat hidup selama 14-20 tahun. Sementara kucing yang sering berkeliaran tanpa ada yang mengurus, mungkin hanya mampu hidup kurang dari 2 tahun.
Kemampuan Kucing
Kucing kampung yang sering kita lihat, biasa tidur sekitar 12-16 jam sehari. Terkadang ada juga kucing yang tidur selama 20 jam sehari. Dengan cara ini kucing bisa menyimpan tenaganya.
Walaupun seperti hewan pemalas, dia merupakan salah satu pemangsa paling hebat. Mampu memburu beberapa ribu species. Padahal sejenis harimau dan singa, hanya mampu memangsa kurang dari 100 spesies saja.
Kelebihan lain dari kucing adalah kemampuan selamat ketika jatuh dari ketinggian. Karena kucing memliki terminal velocity atau kecepatan jatuh maksimum, yakni 60 mil per jam. Ketika kucing jatuh dan mencapai terminal\velocity ini, saat itulah kucing akan merasa paling rileks. maka kaki kucing akan segera meregang dengan santai untuk mengurangi efek jatuhnya.
(gambar kucing yang sedang menggunakan keahliannya bila dia terjatuh)
Kucing termasuk hewan yang sering merawat diri. Air liur atau saliva kucing yang dijilatkan ke tubuh mereka mampu membersihkan bulu - bulunya. Hingga kadang-kadang, mereka suka memuntahkan gulungan bulu (hairball) dari dalam perut mereka. Dari saliva inilah yang suka memicu alergi pada manusia.
sumber : http://www.anneahira.com/kucing-kampung-688.htm
Rabu, 06 April 2011
Peran Pembantu dalam Film Tom & Jerry
1. Butch
Dalam usahanya untuk menangkap Jerry, Tom seringkali harus bersaing dengan Butch, seekor kucing hitam yang tinggal di gang-gang gelap yang juga ingin menangkap dan memakan Jerry atau mendapatkan pacar dari Tom.
2. Spike
Spike (kadang-kadang dijuluki "Killer" atau "Butch"), seekor anjing bulldog penjaga yang galak dan pemarah, yang selalu menyerang Tom. Ia biasanya berteman-baik dengan Jerry, menjadi pengawal dan pelindung tikus itu di dalam beberapa episode,ia mempunyai anak yang bernama Tyke.
3. Toodles Galore
Toodles Galore, pacar Tom. Ia biasanya bertemu dengan Tom di saat Tom melihatnya dan Tom harus mendapatnya sebelum kedahuluan oleh Butch.
4. Mammy Two Shoes
Mammy Two Shoes, seorang pembantu rumah tangga berkulit hitam (Lillian Randolph adalah pengisi suaranya) yang wajahnya jarang sekali terlihat dan biasanya menghajar Tom dengan sapu ketika kucing itu bertingkah-laku tidak pantas. Mammy muncul di banyak episode hingga tahun 1952. Setelah itu Tom dan Jerry terlihat hidup bersama dengan pasangan muda era tahun 1950-an: seorang suami yang kurus dan tinggi dengan memakai kacamata dan seorang istri berambut hitam dengan sifat kekanak-kanakan. Pemilik Tom berikutnya adalah seorang wanita kurus dan bersifat tegas dengan sifat-sifat seperti Mammy-Two-Shoes. Bedanya, wanita ini tidak takut terhadap tikus dan selalu mampu menghukum Tom karena mengejar-ngejar Jerry (tidak pernah gagal menangkap sang kucing).
5. Nibbles
Nibbles, seekor tikus kecil yang yatim piatu. Ia kemudian dijuluki Tuffy. Pada akhir tahun 1940-an, Jerry mengadopsi seekor bayi tikus berbulu abu-abu yang terlantar ini. Tak seperti Jerry, Nibbles mampu berbicara, tapi biasanya di dalam bahasa asing tergantung tema dan latar belakang dari episode yang dibuat.
6. Tyke
Selama tahun 1950-an, Spike terlihat memiliki anak laki-laki bernama Tyke, sebuah karakter tambahan yang menyebabkan melunaknya sikap keras Spike dan munculnya seri animasi "Spike and Tyke" yang berumur pendek. Tyke kadang-kadang berbicara, menggunakan suara dan ekspresi seperti pelawak Jimmy Durante.
7. Quacker the Duckling
Quacker the Duckling, seekor bebek kecil yatim piatu yang kemudian diadaptasikan dengan karakter Hanna-Barbera lainnya, Yakky Doodle.
8. Lightning
Lightning, seekor kucing berwarna oranye keemasan. Dulunya dijuluki Meathead. Lightning terlihat dengan hidung hitam di beberapa episode Tom and Jerry, dan kemudian terlihat dengan hidung merah di Tom and Jerry: A Nutcracker Tale.
9. Topsy
Topsy, teman dari Butch, seekor kucing muda berwarna kecoklatan, yang tinggal di gang gelap dengan Butch dan Lightning. Dia menjadi teman dengan Jerry kebanyakan daripada Tom ketika dia muncul sebagai kucing rumah di Professor Tom.
Selasa, 05 April 2011
Kucing Hutan ( Felis Bengalensis )
Walaupun namanya Kucing Hutan tetapi satwa liar ini tidak selalu berada di dalam kawasan hutan, saya pernah berjumpa dengan keluarga kucing hutan di lahan masyarakat, bersarang/berlindung di bawah batu-batu besar.
Deskripsi Kucing Hutan (Felis bengalensis): berukuran sama seperti kucing rumahan, Bulu tubuhnya halus dan pendek Warnanya khas, yaitu kuning kecoklatan dengan belang-belang hitam di bagian kepala sampai tengkuk Selebihnya bertotol-totol hitam Pola warna ini sama sekali tidak terdapat pada kucing-kucing liar lainnya. Bagian bawah perut putih dengan totol-totol coklat tua. Ekornya panjang, lebih dari setengah panjang badannya. Kucing hutan selalu tampak berkeliaran, sendirian atau berpasangan jantan dan betina. Masa beranak sepanjang tahun dengan masa kehamilan selama 70 hari. Pada setiap kelahiran dihasilkan 2 - 4 ekor anak. Sampai 10 hari, anak kucing hutan belum dapat membuka mata. Akan tetapi begitu dapat melihat, segera anak kucing ini dapat mencari mangsanya sendiri. Kucing betina dibantu yang jantan di dalam mengasuh anak. Anak kucing hutan menginjak masa dewasa kelamin ketika mencapai umur 13 bulan.
Deskripsi Kucing Hutan (Felis bengalensis): berukuran sama seperti kucing rumahan, Bulu tubuhnya halus dan pendek Warnanya khas, yaitu kuning kecoklatan dengan belang-belang hitam di bagian kepala sampai tengkuk Selebihnya bertotol-totol hitam Pola warna ini sama sekali tidak terdapat pada kucing-kucing liar lainnya. Bagian bawah perut putih dengan totol-totol coklat tua. Ekornya panjang, lebih dari setengah panjang badannya. Kucing hutan selalu tampak berkeliaran, sendirian atau berpasangan jantan dan betina. Masa beranak sepanjang tahun dengan masa kehamilan selama 70 hari. Pada setiap kelahiran dihasilkan 2 - 4 ekor anak. Sampai 10 hari, anak kucing hutan belum dapat membuka mata. Akan tetapi begitu dapat melihat, segera anak kucing ini dapat mencari mangsanya sendiri. Kucing betina dibantu yang jantan di dalam mengasuh anak. Anak kucing hutan menginjak masa dewasa kelamin ketika mencapai umur 13 bulan.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Mamalia;
Ordo: Carnivora;
Famili: Felidae;
Genus: Felis
Habitat Kucing Hutan (Felis bengalensis): Tempat hidup yang dihuninya ialah hutan dan kawasan bertetumbuhan di dekat perkampungan. Kucing ini mempergunakan sarang yang dibuatnya di gua-gua yang kecil atau di liang-liang batu. Pada siang hari kucing ini tidur di sarang ini, baru pada malam hari keluar mencari mangsa. Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil. Ketangkasannya memanjat pohon dan kemahirannya berenang sangat membantu di dalam perburuannya mencari mangsa. Kucing hutan sering melompat dari atas pohon untuk menerkam mangsa di atas tanah. Penyebarannya luas, mulai dari Lembag Amur di Rusia sampai ke Cina, India dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing ini ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Mamalia;
Ordo: Carnivora;
Famili: Felidae;
Genus: Felis
Habitat Kucing Hutan (Felis bengalensis): Tempat hidup yang dihuninya ialah hutan dan kawasan bertetumbuhan di dekat perkampungan. Kucing ini mempergunakan sarang yang dibuatnya di gua-gua yang kecil atau di liang-liang batu. Pada siang hari kucing ini tidur di sarang ini, baru pada malam hari keluar mencari mangsa. Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil. Ketangkasannya memanjat pohon dan kemahirannya berenang sangat membantu di dalam perburuannya mencari mangsa. Kucing hutan sering melompat dari atas pohon untuk menerkam mangsa di atas tanah. Penyebarannya luas, mulai dari Lembag Amur di Rusia sampai ke Cina, India dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing ini ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Kucing Hutan (Felis bengalensis) termasuk satwa liar mamalia yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:
- Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2).
Langganan:
Postingan (Atom)